Bagaimana Cara Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning?
Bagaimana Cara Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning |
Didalam proses menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tidak hanya membutuhkan pemahaman, tetapi juga kreativitas.
Mungkin ada cara baru untuk mendekati PBL, seperti mengintegrasikan elemen seni atau teknologi yang belum dieksplorasi sebelumnya.
Baca juga: Integrasi TIK dalam Pendidikan Modern
Dalam artikel setiyan ini, fokus pada memberikan pembahasan PBL, menyoroti terapan bagaimana pendekatan inovatif dapat meningkatkan pengalaman pembelajaran siswa.
PBL menekankan pada peran siswa sebagai pemecah masalah yang proaktif. Tantangan nyata yang dihadapi siswa menciptakan kesempatan untuk berkolaborasi dan berinovasi.
Pengertian PBL
Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam PBL, siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran dengan memecahkan masalah atau menyelesaikan proyek yang relevan dengan kehidupan nyata.
Di dalam penggunaan penerapan model problem based learning ini, tentunya ada kelebihan dan kelemahannya.
Kelebihan dan Kelemahan PBL
Penerapan PBL memiliki kelebihan antara lain:
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan bekerja sama
- Memperkuat pemahaman dan mengingat informasi yang dipelajari
- Meningkatkan motivasi belajar siswa
- Relevan dengan kehidupan nyata dan dapat diterapkan dalam situasi sehari-hari
Penerapan PBL memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan. Kelelemahan PBL antara lain:
- Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu topik
- Membutuhkan guru yang berpengalaman untuk memfasilitasi diskusi dan pemecahan masalah
- Membutuhkan kelompok yang terdiri dari siswa yang berpikiran terbuka dan bekerja sama
Bagaimana Cara Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning?
A. Tahap 1: Menentukan masalah atau pertanyaan yang relevan dan menarik
B. Tahap 2: Mengorganisir kelompok belajar
C. Tahap 3: Mengarahkan siswa dalam merumuskan pertanyaan menarik
Siswa perlu dibimbing dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang menarik terkait dengan masalah yang dipilih. Fasilitator dapat memberikan umpan balik dan memandu siswa untuk memfokuskan pertanyaan dan memunculkan pemikiran kritis.
D. Tahap 4: Mengarahkan siswa dalam merencanakan strategi pemecahan masalah
Setelah pertanyaan terbentuk, langkah berikutnya adalah membantu siswa merencanakan strategi pemecahan masalah. Mereka perlu mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan merencanakan cara mengumpulkan data yang relevan.E. Tahap 5: Mendorong siswa untuk melakukan penelitian dan eksplorasi
PBL mendorong siswa untuk melakukan penelitian dan eksplorasi secara mandiri untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Ini melibatkan pengumpulan data, analisis informasi, dan pembuatan kesimpulan berdasarkan temuan.
F. Tahap 6: Membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi solusi yang dihasilkan
Setelah siswa menghasilkan solusi atau jawaban, mereka harus dibimbing dalam menganalisis dan mengevaluasi solusi tersebut. Fasilitator berperan dalam memberikan umpan balik konstruktif dan membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka.
G. Tahap 7: Mendorong refleksi dan pembelajaran mandiri
Tahap terakhir dalam menerapkan PBL adalah mendorong siswa untuk merefleksikan pembelajaran mereka dan melakukan pembelajaran mandiri. Mereka perlu memikirkan bagaimana proses pemecahan masalah telah membantu mereka mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis.
Baca Juga: Peranan Teknologi Informasi Dan Komunikasi di Bidang Pendidikan
Mengatasi Tantangan untuk Meningkatkan Efektivitas
Beberapa masalah yang mungkin muncul saat menerapkan PBL yaitu siswa tidak bekerja sama dengan baik dan tidak mampu memecahkan masalah. Selain itu Pembelajaran membutuhkan waktu lama.
Untuk mengatasi masalah ini, pendidik dapat melakukan hal-hal berikut:
- Beri siswa bantuan dan bimbingan dalam memecahkan masalah.
- Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk menyelesaikan tugas
- Bantu mereka bekerja sama dalam kelompok yang heterogen.
Dalam konteks pembelajaran, kelompok yang heterogen memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda dapat saling bertukar ide dan pengetahuan untuk memecahkan masalah.
- Meningkatkan keterampilan bekerja sama. Siswa harus belajar untuk bekerja sama dengan orang lain yang memiliki latar belakang dan pandangan yang berbeda.
- Meningkatkan toleransi dan penerimaan terhadap perbedaan. Siswa belajar untuk menghargai perbedaan dan bekerja sama dengan orang lain dari berbagai latar belakang.
Oleh karena itu, guru dapat membentuk kelompok yang heterogen dalam pembelajarannya.
Namun, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut agar kelompok yang heterogen dapat berjalan dengan efektif:
- Pilihlah anggota kelompok yang memiliki keterampilan dan latar belakang yang berbeda-beda.
- Berikan bimbingan dan pendampingan kepada siswa dalam bekerja sama.
- Fasilitasi diskusi dan interaksi antaranggota kelompok.
Dengan demikian, kelompok yang heterogen dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Beberapa Tips Tambahan untuk Penerapan PBL
Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk penerapan PBL:
- Berikan kesempatan kepada siswa untuk memilih masalah atau proyek yang mereka minati. Hal ini akan meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
- Berikan bimbingan yang intensif kepada siswa selama proses pelaksanaan proyek. Guru dapat memberikan bimbingan dalam hal materi pelajaran, keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta keterampilan kolaborasi dan komunikasi.
- Berikan kesempatan kepada siswa untuk berkolaborasi dengan siswa lain dari kelas yang berbeda. Hal ini akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi lintas disiplin.
- Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil proyek kepada orang tua, guru, atau masyarakat luas. Hal ini akan membantu siswa untuk mendapatkan umpan balik dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Kesimpulan
PBL merupakan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, keterampilan kolaborasi dan komunikasi, motivasi dan minat belajar, serta pemahaman konseptual siswa.
Untuk menerapkan PBL secara efektif, guru perlu mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, serta memberikan bimbingan yang intensif kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkolaborasi dengan siswa lain dan mempresentasikan hasil permasalahan proyek. (Cara Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning)